Senin, 23 November 2009

PSK , satu fenomena kontroversial di kota Bandung



BANDUNG , salah satu kota “tersibuk” ini memiliki begitu banyak fenomena dan hal-hal menonjol yang menarik untuk disorot dan diperbincangkan , dari berbagai aspek tentunya . Ekonomi , politik , sosial , pertahanan dan keamanan , semua aspek ini memiliki “jatah” dalam adanya suatu fenomena .
Salah satu hal yang patut diulas , dan terus ditelaah serta dicari pemecahan masalahnya adalah apa yang terjadi pada kehidupan sosial masyarakat kota Bandung . Apakah perjalanan kota ini lurus –lurus dan mulus-mulus saja ? sesuai fakta yang ada , dan kita telah ketahui bersama bahwa salah satu kota pemilik fenomena soaial terbanyak adalah Bandung. Mengapa ? menurut saya pertama karena faktor penduduknya yang cukup padat , tetapi tidak dapat diimbangi dengan cara mereka dalam men-survive-kan hidupnya, dengan cara yang positif dan halal dan beberapa keadaan psikologis pribadi yang mereka miliki . dengan alasan inilah setiap orang merasa berhak melakukan apa saja demi kelangsungan hidupnya . Dan dengan perspektif ini , yang hamper dimiliki oleh setiap orang , maka bertebaran sudah tindakan-tindakan di luar moral , yang sebenarnya tidak diinginkan setiap orang .
Misalnya adanya tindak kriminal seperti pencurian , pemerkosaan, lalu adanya kemacetan lalu lintas , adanya fakir miskin dan anak terlantar , prostitusi, waria bahkan ada WTS(Wanita Tuna Susila ) atau PSK ( Pekerja Seks Komersial) , dan masih banyak hal lagi yang berada di luar moral dan etika yang ada dan berlaku di Indonesia. Semua ini seperti sebuah “lingkaran setan” yang terus berputar dan tak pernah ada habisnya apabila tidak ada suatu tindak lanjut yang benar-benar full.
Saya ambil satu masalah , fenomena PSK (Pekerja Seks komersial) yang semakin hari semakin menjadi-jadi , walaupun pemerintah serta aparat telah melakukan tindak lanjut. Keberadaan PSK di beberapa tempat sehingga menjadi suatu hal yang digemborkan di Bandung. Bukan berarti kota Bandung mendapat sebutan kota kembang lalu banyak “kembang-kembang liar” berkeliaran mencari umpan. Sebelum kita mencemooh dan berpikir yang terlalu di luar moral dan agama , sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu , apa latar belaang dan motif apa yang dimiliki sehingga keberadaan para PSK semakin “dahsyat” dan para wanita-wanita tersebut memilih pekerjaan sedemikian rupa.




Penjaja seks komersial tidak terbatas oleh umur . Dari umur yang sangat mengejutkan , 14 tahun , sampai ada yang sudah 40 tahunan pun masih senang mencari biaya hidup dengan cara seperti ini , karena tidak ada hal lain yang bisa ia kerjakan .

FAKTOR EKONOMI dan INTERNAL
Menurut beberapa sumber yang saya baca , dan beberapa penuturan teman-teman saya yang pernah berhubungan langsung dengan para PSK , latar belakang mereka memilih pekerjaan ini dikarenakan faktor ekonomi . kebutuhan untuk bertahan hidup , untuk makan dan memenuhi segala keinginannya merupakan salah faktor yang sangat besar , sehingga mereka rela menjajakan hal yang paling berharga yang mereka punya. Selain dari dirinya sendiri , ternyata ada “sumbangsih ide” dari orangtua mereka, sungguh diluar dugaan . Di beberapa daerah , seperti Indramayu (PR-red) , ada beberapa keluarga yang menggap bahwa bisnis pelacuran merupakan suatu hal yang wajar dan baik. Bahkan keluarga menyelenggarakan upacara selamatan agar anak perempuannya menda-pat banyak pelanggan dan dapat mengirim uang untuk keluarganya (Ruhainin, 2002). Wajarlah bila data dari ILO-IPEC (International Labour Organization International Programme on The Elimination of Child Labour) menunjukkan bahwa Jawa Barat merupakan daerah di Jawa dengan jumlah anak yang dilacurkan paling tinggi, sedikitnya ada 9.000 orang. Apalagi adanya krisis global seperti sekarang ini , keberadaan penduduk miskin semakin meningkat , dan tindakan-tindakan seperti ini makin susah untuk ditanggulangi.
Faktor lainnya yang memacu karena para “penjaja” telah terlanjur basah kehilangan keperawanannya , maka dengan begitu saja ia merelakan tubuhnya untuk dinikmati para pria . katanya , “Toh kami malah untung , dan mendapat uang tambahan”. Terlihat sungguh ironis ..

LOKALISASI SARITEM , PSK TETAP MENJAJA
Saritem , salah satu tempat terkenal akan PSK-nya . Para lelaki yang haus akan belaian dan ingin birahinya terpenuhi , kebanyakan langsung “berlari” ke saritem , dan dengan transaksi yang tidak lama , lelaki tersebut telahmendapatkan apa yang diingikannya .

Hal ini lama berlangsung sampai akhirnya Saritem ditutup pada tahun 2004 silam , sebagai salah satu penyikapan pemerintah dan aparat atas fenomena PSK yang kian hari kian membludak. Disegel dan ditutupnya Saritem juga sangat disetujui oleh Walikota Bandung
Tetapi ternyata hal ini tidak menyurutkan dan mematahkan semangat para pekerja PSK . seperti kata pepatah , “mati satu tumbuh seribu” . “Saritem ditutup , tumbuh dan berkembang beberapa kumpulan PSK di beberapa jalanan .
Lokasi yang kerap dijadikan tempat nongkrong para pelacur di wilayah Kabupaten Bandung, antara lain daerah Cipatat, Cikalong Wetan, Cijapati, Cikancung. Mereka ada di warung remang-remang (warem)tempat karaoke, dan sarana hiburan lainnya. PSK jga bertebaran di sekitaran Jl. Asia Afrika, Jl. Jenderal Sudirman, Jl. Dewi sartika, dan sebagainya. Lokalisasi PSK memang tidak ada di kawasan tersebut, namun jumlah PSK yang tercatat di kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kab.Bandung mencapai 269 orang. Entah ada berapa PSK yang tidak terdata dan tetap berkeliaran di wilayah Kab. Bandung.

BERDAMPAK pada PROSTITUSI & HIV AIDS
Kadang dari hal ini , kita dapat menilai bahwa PSK bukan hanya sebagai subjek yang merusak , tetapi dalam hal ini ia juga sebagai korban . Penilain dari sisi lain ini didapatkan atas dasar tidak semua PSK berkeinginan menjadi PSK . Banyak dari beberapa PSK yang “berjualan secara terpaksa . Hal ini dikarenakan tuntutan dari mucikari atau para distributornya dengan ancaman-ancaman yang kejam . Dan dengan adanya keterpaksaan ini , saat nasibnya sedang tidak untung , tiba-tiba saja ia kebablasan dan hamil . hal ini yang menyebabkan banyaknya prostitusi di Kota Bandung.



Kondisi ini juga akan membuka peluang terjadinya saling tular berbagai penyakit mulai dari penyakit menular seksual (PMS) hingga HIV/AIDS. Dan ini bukan masalah sepele. Sebuah penelitian, 5 tahun lalu, terhadap para PSK yang beroperasi di sekitar Monumen Nasional (Monas) Jakarta menunjukkan bahwa 80 persen dari mereka mengidap PMS. Diperkirakan kondisi identik juga dialami oleh PSK di Bandung.
Dalam hal jumlah pengidap HIV/AIDS, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat melaporkan, hingga September 2004 jumlah pengidap HIV/AIDS di provinsi tersebut telah mencapai 967 orang. Rinciannya, 875 terinfeksi HIV dan 92 positif AIDS (www.pikas.bkkbn.go.id, 4/11/04). Ironinya, dengan tarif mereka yang relatif murah membuat mereka merasa 'sayang' bila harus 'menghamburkan' uang untuk memeriksakan kesehatannya.
Belum lagi, keengganan PSK untuk meminta para pengguna seks menggunakan kondom akan memperbesar kemungkinan terjadinya kehamilan dan dapat dipastikan bahwa sebagian besar dari kehamilan tersebut adalah kehamilan yang tidak dikehendaki. Dan aborsi adalah solusi yang kerap diambil. Dengan minimnya kemampuan ekonomi mereka, besar kemungkinan aborsi tersebut dilakukan secara tidak aman.
Dalam banyak razia, kerap dijumpai PSK yang sedang hamil, bahkan ada yang hamil 6 sampai 7 bulan. Bahkan dalam sebuah razia didapati seorang PSK yang baru berusia 18 tahun, tetapi ia sudah hamil enam kali dan semuanya digugurkan. Ada juga anak berusia 16 tahun yang pada kehamilannya yang ketiga mengalami eklamsia, yang membuatnya sekarat (Media Indonesia, 8/4/2002).

ALTERNATIF
Melihat fenomena yang memprihatinkan ini , hati siapa yang tidak tergerak .Seharusnya kita bersama-sama memikirkan bagaimana cara yang tepat untuk menghilangkan “budaya “ ini , serta membinasakan adanya pelayanan seks bebas ini . Mulailah adanya pemikiran ke depan ,akan nasib bangsa kita .
Dalam kasus ini , hendaknya Departemen Sosial selaku pemerintah dan aparat kepolisian membuat sebuah penggalakan yang benar-benar “manjur” untuk hal ini . Mungkin pemerintah telah melaksanakan beberapa cara , seperti menutup tempat maksiat Saritem , dan melakukan razia beberapa kali Tetapi upaya-upaya ini masih gagal .

Kegagalan ini menurut saya bukan berasala dari macam kegiatannya , tetapi lebih kepada cara dan kemauan serta ketulusan para aparat dan pemerintah dalam menangani kasus ini . Mungkin penindaklanjutan kasus ini dapat dilanjutkan , tetapi alangkah baiknya apabila dilakukan dengan serius dan sepenuh hati.
Sebaiknya , berkaitan dengan usaha pembinaan terhadap para PSK tersebut, dinas terkait berupaya memotivasi peran serta masyarakat sekitar karena bagaimanapun aktivitasnya mereka adalah manusia. Penyuluhan terhadap masyarakat disekitar lokasi prostitusi pun dilakukan. Bagaimanapun juga para penjaja sek komersial tersebut adalah manusia, yang mempunyai hati nurani . Dengan adanya penyuluhan dan pemberian motivasi terhadap mental mereka , setidaknya pasti hatinya akan tergerak.
Apabila ditilik lagi ada empat komponen yang melingkupi prostitusi, yaitu para penjaja seks/PSK, pengguna seks, penyedia fasilitas dan orang yang melindungi praktek prostitusi. Selain itu sesungguhnya bisnis prostitusi juga menganut hukum ekonomi, dimana adanya penawaran adalah akibat dari adanya permintaan.
Tampak bahwa telah terjadi ketimpangan perlakuan dengan hanya menyudutkan para PSK, baik sebagai subyek sekaligus obyek hukum. Mengapa para laki-laki hidung belang tidak juga ikut ditangkap? "Mereka keburu kabur", itulah alasan yang kerap dilontarkan aparat. Sebuah alasan yang mengada-ada, sebab bila memang aparat berkeinginan untuk juga menangkap mereka (sepertihalnya menangkap para PSK), tentu mereka akan berupaya keras untuk mengejarnya. Kalaupun ada laki-laki yang ditangkap, paling-paling mereka hanya di data kemudian dilepas. Mereka tidak diberi ceramah moral, tidak dicek darah, yang kemudian 'dididik' di panti rehabilitasi.

Tidak hanya sebatas melakukan pembinaan terhadap PSK dan memotivasi masyarakat sekitar, petugas dari Dinas Kesejahteraan Sosial juga mengimbau lembaga swadaya masyarakat (LSM), tokoh agama, dan tokoh masyarakat peduli dan bisa menjadi relawan untuk mencegah terjadinya praktik prostitusi.

Upaya pembinaan yang dilakukan Dinas Kesejahteraan Sosial ada dua system yakni upaya pembinaan yang dilakukan di dalam panti dan di luar panti. Pembinaan di dalam panti merupakan hasil razia bekerja sama dengan aparat keamanan dan hasil motivasi. Mereka dikirimkan ke Balai Pemulihan Sosial Wanita (BPSW) Silih Asih Palimanan Cirebon --dulu Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Silih Asih. Sementara pembinaan di luar panti adalah hasil motivasi di lokasi.

Kegiatan tersebut bertujuan sebagai usaha untuk menyadarkan mental para PSK,meski diakui pihak Dinas Kesejahteraan Sosial bahwa upaya tersebut dinilai belum optimal. Selama ini upaya pembinaan banyak dilakukan secara sepihak, seharusnya proses penyadaran tersebut di samping dilakukan terhadap objek juga terhadap subjeknya.
Alternatif lainnya adalah adanya penertiban dengan mengembalikan mereka ke daerah asal. Alternatif itu karena umumnya PSK yang terjaring adalah pendatang dari luar. Jadi mungkin apabila sudah kembali ke kampungnya mereka dapat membuat sesuatu yang berarti .
Jadi diperlukan adanya pemaksimalan penindakan baik dalam pemikiran masalahanya , maupun dalam pelaksanaanya di lapangan. Kalau serius mencari jalan keluarnya, pasti ada solusi untuk menuntaskannya.

Selasa, 16 Desember 2008

Idup merantau ??
ok aja..

Mungkin buad orang yang pertama kali idup sengsara sebagian orangngerasa desperate,tapi menrut aku itu awal pembelajaran buad jadi dewasa. Maksudnyadewasa di sinikita dapat memahami yang namnya idup di suatu tempat sendiri.
Dulu, pertamaakumerantau ke Bandung, aku juga ngerasa sendiri , biar adatemen-temen di samping aku , aku tetep ngerasa sendiri, kerena i sana gag ada orang tua dan keluarga aku. Rasanya pengen pulang ke Bali, karena dari sanalah aku berasal.
Tapi aku gag bisa ngelakuin itu. karena itu sama aja aku ngecewain orang tua aku yang uda banyak berharap dan berkorban banyak biar aku bisa kuliah di Bandung. Bali-Bandung ...bukan jarak yang dekat.
Dan untuk menghilangkan rasa sendiriku ,aku sering kumpul bersama tema-teman aku ,, dan tetapmelakukan aktivitasku seperti biasa. Kegiatan kuliah dan tugas seabrek buad aku sibuk dan tenggelam di dalamnya. Teman-teman kampus yang makin hari bertambah dan makin hari makin akrab,juga kondisi kota Bandung yang berhasil aku adptasi juga membuatku semakin nyaman.
Dan sekarangaku terbiasa dengan semuanya.
Tapi tetap,di hatiku Bali nomor satu. Tidak ada tempat se indah Bali. Aku rindu Bali, dengan semua keindahan yang ada didalamnya.

Pelatihan HIPMI PT IMT ,, seruuuuu bgd ,,:))

waaaaaaaa ,,
kemaren jumat aku ikut pelatihan anggota HIPMI PT. IM Telkom.
oyaa ,,just inform ,,HIPMI PT itu satu UKM di IM Telkom yang berorientasi tentang gimana jadi seorang pengusaha yang baik dan sukses.HIPMI singkatan dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia. Jadi semua calon pengusaha"ngumpul"di dalam organisasi ini .Sebelumnya aku juga rada takut gabung ,gara-gara skill aku di bidang wirausaha masih minim bgd.Tapi kata ortu aku ,aku harus bisa buad kerjaan sendiri, gag boleh bergantung sama orang lain . Jadi aku beraniin diri buad gabung .
Awal masuk ada sesi interview ,dan aku keterima!!!! Seneng dee ,,hehehehe. Dan pas kumpul anggota di kampus I , senior aku bilang bakal di adain pelatihan . Nama pelatihannya YEC(Young Entrepreneur Camp) yang diadain di Ciburial. Dan aku ikut acara itu.Bareng sama 35 temen aku yang lain, aku dateng ke ciburial dengan transport yang udah disediain sama panitia YEC.
Dan di sana kami dapet banyak banged pelajaran. Dari disiplin , kerjasama, melatih kekompakan, sampe banyak materi gimana berbisnis dan berusahayang baik . Acaranya padet bgd . Hari pertama kita pengenalan satu sama lain dulu.Karena satu sama lain pada beda kelas , malah ada beberapa yang beda jurusan ,termasuk aku. Trus hariberikutnya ,panitia ngadain simulasi bisnis. Ini seru bgd ,karena untuk pertama kalinya aku dagang di pasar. Banyak yang aku dan temen-temen lakuin di sana. Jualan sayur, buah ,kripik ,kue-kue, minuman ,dan masi banyak lagi. Di sana kita harus dapetin profit dari hasil juualan kita. Dan untuk pertama kalinya aku nagsilin duit dari hasil keringet sendiri. Rasanya seneng banged .
Selain simulasi bisnis juga ada beberapa pembicara handal yang uda berpengalaman di dunia wirausaha. Aku excited banged di sana , walaupun capek . Acara juga dimeriahin sama games-games seru yang dibuat panitia. Dan malemnya ada jurit malem. Jadi di situ mental kita dilatih. Itu bener-bener seru bgd.
Dengan tema CORE(Creative, Optimis, Responsibility, Eager), peserta bener-bener ditunjang agar seperti itu.Dan itu bener-bener asyik banged. Pengalaman yang berkesan banged.Gag bakal aku lupain dee.
=))

Minggu, 14 Desember 2008

Mengapa Komunikasi Penting Untuk Dipelajari????


Banyak orang berpikiran bahwa berkomunikasi itu mudah. Kata mereka , “Apa sih susahnya berkomunikasi ,tinggal ngomong doank. Ngapain kita susah-susah belajar komunikasi? Buang-buang duit aja!!” Mendengar omongan tersebut saya pribadi tidak setuju, karena menurut saya, komunikasi itu sangat penting untuk dipelajari.
Mengapa demikian?? Pertama ,komunikasi itu dapat memenuhi kebutuhan kita sebagai manusia.Dengan berkomunikasi, kita individu dapat merasa bahagia, senang, sedih, tertawa, menangis, dan masih banyak kondisi yang dapat kita alami dengan berkomunikasi. Kedua, komunikasi itu rumit, dinamis, dan terikat oleh budaya. Perubahan memang selalu terjadi pada proses komunikasi , dan tiap budaya memiliki gaya bahasa masing-masing Misalnya di era globalisasi seperti ini, satu negara dengan negara lain pasti saling berhubungan, bahkan saling membutuhkan, apalagi dengan kondisi ekonomi dunia yang sedang lemah seperti sekarang ini. Dalam proses hubungan ini, dibutuhkan pengertian dan kepasifan bahasa antar negara tersebut. Karena jika hubungan terjalin tanpa adanya saling pengertian tata bahasa antar negara akan terjadi miss communication atau kesalahpahaman. Dan yang ketiga , komunikasi mengikuti perkembangan teknologi informatika.
Melihat dari pentingnya peran komunikasi, hendaknya kita mengetahui terlebih dahulu apa sejarah dan definisi dari ilmu komunikasi. Dalam sejarahnya ilmu komunikasi lahir dari tiga istilah ,yakni publisistik, jurnalistik, dan retorika. Publisitik dikenalkan pertama kali di Jerman ,sedangkan jurnalistik dan retorika dikenalkan di Amerika.

Komunikasi berasal dari bahasa latin, dimana akar katanya adalah comunis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan dua orang atau lebih. Jadi,persepsi ilmu komunikasi secara umum adalah ilmu yang mempelajari tentang pertukaran atau penyampaian pesan antar manusia. Bila dipilah dari beberapa ahli, kurang lebih ada 130 definisi tentang ilmu komunikasi.
Dalam suatu proses komunikasi pasti terjadi interaksi . Dan dalam suatu interaksi pasti terjadi timbal balik atau flashback .Flashback tergantung pada bagaimana komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan). Jadi sebaiknya komunikator menata komunikasinya baik secara verbal atau nonverbal agar komunikan mudah mengartikan apa yang disampaikan oleh komunikator.
 

Kamis, 11 Desember 2008

Maraknya Cyber Crime




Teknologi itu seperti api. Seringnya menjadi kawan, tetapi kadang kala bisa juga menjadi lawan. Teknologi merupakan kawan karena memudahkan kita bekerja dan juga bersosialisasi. Akan tetapi, ketika teknologi mulai mengusik privasi manusia dan melanggar norma-norma kepatutan sosial, teknologi pun mulai menjadi lawan.

Pengaruh globalisasi yang menyangkut perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam bidang informasi, komunikasi dan transportasi telah mengakibatkan dunia semakin transparan membuat dunia seakan – akan tanpa batas.

Konsekwensi logis dari perkembangan dibidang Teknologi komunikasi, transportasi dan informasi tersebut juga berdampak kepada terjadinya proses perubahan sosial yang akselerasinya dari waktu ke waktu semakin cepat. Naluri Hedonisme pada setiap individu Masyarakat yang dihadapkan kepada kondisi tersebut telah menimbulkan dampak terhadap meningkatnya kwantitas dan kwalitas kejahatan.

Dimasa yang akan datang perkembangan teknologi canggih tersebut akan lebih memotivasi para pelaku kriminal untuk menciptakan modus operandi baru terhadap perbuatan tindak pidana yang sebelumnya belum pernah dikenal sama sekali, sebagaimana adagium yang cukup populer di dunia Internasional bahwa “ Crime is a product of Sociaty it’ self” dalam artian bahwa masyarakat itu sendirilah yang menciptakan bentuk, jenis dan jumlah kejahatan yang terjadi. sehingga untuk mengantisipasinya tentu memerlukan pula suatu system hukum baru.

Perkembangan kejahatan dimasa depan akan mengarah kedalam lima bentuk , antara lain :

a. New Dimention Of Crime

b. New Type Of Crime

c. Organize Crime

d. White Collar Crime

e. Terorism

Salah satu bentuk Kejahatan dari klasifikasi New Dimention Of Crime atau kejahatan dengan dimensi baru adalah Kejahatan yang pada prosesnya menggunakan teknologi informasi khususnya Komputer / Internet. Kehadiran Internet memang sangat banyak manfaatnya disamping mempercepat Perolehan informasi juga aksesnya yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang kebutuhan hidup lainnya. misalnya melalui Situs Internet digunakan untuk mengirim e mail, hiburan dsb.

Dalam dunia perdagangan penawaran barang dan jasa dengan transaksi yang berlangsung melalui Internet, konsumen

melihat gambaran mengenai barang dan uraian jasa di Internet kemudian setelah setuju dilanjutkan dengan pembayaran melalui Internet dengan menyebutkan nomor kartu kredit. Disinilah tantangan yang sering disebut menyangkut keamanan transaksi, dimana para pengguna jasa merasa khawatir dengan menyebutkan nomor kartu kreditnya di Internet. Hal ini dikarenakan berpotensial disalahgunakan. Misalnya penagihan lebih besar dari pada harga yang disepakati, nomor kartu kredit bisa digunakan oleh orang lain.

Oleh karenanya, disadari atau tidak saat ini telah datang suatu era kriminal berdimensi baru yaitu “THE NEW DIMENTION OF CRIME” antara lain berupa Cyber Crime ( Kejahatan Maya ).

Berbagai kasus yang menyangkut Cyber Crime yang terjadi di Indonesia dan dapat dideteksi oleh Polri sampai saat ini, pada umumnya terbatas pada kejahatan di berbagai aspek :

1. Aspek Perbankan .

Pada aspek ini menggunakan komputer sebagai alat kejahatan dengan modus Operandi yang dikenal dengan istilah “ DATA DIDLING “, yaitu perbuatan memanipulasi transaksi input dengan mengubah data, antara lain berupa mengubah / menghapus transaksi, memasukan transaksi tambahan dan mengubah transaksi penyesuaian. Hal ini dapat dilakukan apabila pelaku mengetahui system pengaman berupa “ USER ID dan PASSWORD”. Dari hasil pemeriksaan para pelaku kasus tindak pidana dibidang perbankan dengan menggunakan komputer sebagai alat kejahatan, ternyata para pelaku pada umumnya dapat mengetahui system pengaman berupa “ USER ID “ dan “ PASWORD “ melalui cara yang illegal atau karena kelaian pejabat yang berwenang yang mengakibatkan pelaku dengan leluasa menggunakan komputer tersbut. Hal ini sebagai akibat dari masih lemahnya system pengamanan ( Internal Scurity ) dari perusahaan pengguna Komputer tsb.

2. Aspek Pornografi

Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemapuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.

3. Violence and Gore

Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena dari segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas , maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.

4. Penipuan

Hal ini memang merajalela di bidang manapun . Internet pun tidak luput dari serangan menipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.

5. Carding

Karena sifatnya yg realtime(langsung), cara belanja dengan menggunakan karu kredit adalah cara yang paling banyakdigunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi(yang menggunakan kartu kredit) on-line dan mencatat kode kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentigan kejahatan mereka.

6. Perjudian

Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs sepertri ini , karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjunganya. Mengurangi sifat social manusia karena cenderung lebih suka berhubungan loewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face). Dari sifat social yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.


Penyidikan adalah suatu rangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam KUHAP untuk menelusuri serta mengumpulkan alat bukti dan dengan alat bukti itu membuat titik terang tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangkanya. Dengan demikian alat bukti menduduki posisi sentral yang mutlak harus dikumpulkan penyidik berdasarkan pasal 184 KUHAP, maka alat bukti yang sah menurut hukum adalah :

KETERANGAN SAKSI, KETERANGAN AHLI, SURAT, PETUNJUK DAN KETERANGAN TERSANGKA. Dengan demikian barang bukti ( Physical Evidance ) yang dikumpulkan oleh penyidik belum tentu dapat dijadikan salah satu alat bukti apabila tidak didukung oleh keterangan – keterangan yang bersesuai baik yang diberikan oleh saksi – saksi ahli maupun tersangka / terdakwa.

Salah satu ketentuan yang dapat dipedomani dalam hal barang bukti Adalah ketentuan pada pasal 36 KUHAP yang mengatur tentang barang bukti yang dapat disita yaitu :

1. Benda atau tagihan tersangka / terdakwa yang seluruh atau sebagai diduga diperoleh dari tindak pidana.

2. Benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak pidana.

3. Benda yang dipergunakan untuk menghalang – halangi penyidikan.

4. Benda yang khusus dibuat atau diperuntukan melakukan tindak pidana.

5. Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana.

Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka dalam kasus

kejahatan komputer maka benda – benda yang dapat dijadikan sebagai barang bukti :

1. Seluruh perangkat komputer beserta Accesoriesnya

( Modem, Printer ) atau Hadware.

2. Softwere yang berhubungan ( Disket, Manual, Catalog ).

3. Data output ( Prin out, catatan lalu – lintas giral ).

4. Khususnya untuk kejahatan komputer dalam kegiatan perbankan maka dokumen – dokumen yang berhubungan dengan kegiatan operasional perbankan tersebut ( Aplikasi transfer, Voucher, Nota Debet / Kridit dan lain – lain ).

Yang menjadi kendala adalah barang bukti berupa Sotwere

yang dapat dengan mudah dihilangkan atau dirusak, maka kecepatan dan ketepatan dalam bertindak hanya dapat dilakukan oleh petugas itu sendiri dalam hal ini penyidik tidak dapat berbuat banyak, apalagi jika laporan atau kasus berikutnya setelah berselang beberapa hari atau minggu.

Perlu diketahui, bahwa komputer dikenal sebagai “ THE UNSMOKING GUN “ yaitu senjata yang tidak meninggalkan bekas, tidak berhubungan langsung dengan korban, tidak menggunakan kekerasan namun dapat menimbulkan kerugian dalam jumlah yang sangat besar dalam waktu yang sangat singkat.

Memperhatikan uraian tersebut diatas, maka antisipasi ancaman dan penanggulangan Cyber Crime di Indonesia perlu dilakukan melalui pengkajian yang mendalam, terutama tentang penggunaan teknologi canggih dibidang komunikasi yang belum terwadahi dalam ketentuan perundang – undangan yang mampu memagari dan mencegah meluasnya Cyber Crime. Upaya yang dipandang perlu dalam rangka mengantisipasi terhadap meningkatnya ancaman Cyber Crime dimasa yang akan datang baik secara tehnis maupun terhadap kualitas sumber daya manusianya. Antara lain dengan mewujudkan Corporate Scurity ( Kerja sama pengamanan ) berupa pengamanan industri ( Industrial Scurity ) yang tidak saja mencakup pengamanan pabrik, tetapi diartikan secara luas termasuk perbankan, hotel , pasar swalayan, Departemen Store, Kantor Kantor Pemerintah dsb. Industrial scurity harus ditangani oleh tenaga – tenaga yg professional dan apabila hal ini diabaikan, maka Cyber Crime akan terus meningkat.

Dengan demikian antisipasi ancaman dan penanggulangan terhadap The New Dimention Of Crime khususnya kejahatan – kejahatan dengan menggunakan Komputer meliputi 3 ( tiga ) hal yaitu :

1. Antisipasi yuridis, yaitu upaya – upaya untuk mengkaji permaslahan Yuridis sebagai akibat lemahnya ketentuan perundang undangan yang ada, mengingat sifat kejahatan komputer yang sangat khas dan canggih sulit dideteksi dan seringkali tidak meninggalkan bekas ( The Unsmoking Gun ). Berlangsung sangat cepat dan biasanya menimbulkan kerugian yang sangat besar.

Sebagai suatu contoh bahwa penafsiran analogis dan ekstensif yang selama ini dilakukan oleh aparat penegak hukum, pada suatu saat tidak memadai lagi untuk diterapkan terhadap pencurian data yang tersimpan dalam disket atau Hardisk apakah juga dapat ditafsirkan sebagai barang yang menjadi obyek pencurian sebagai mana diatur dalam pasal 362 KUHP, karena data yang dicuri ( Dengan cara mengcopy ) barang yang dicuri / diambil tidak bergerak dan tidak berkurang. Demikian pula dengan perbuatan mengakseskan system komputer orang lain, apakah dapat ditafsirkan sebagai memasuki rumah / pekarangan orang lain tanpa ijin perbuatan – perbuatan lain seperti menyebarkan virus, memasang Logic Bomb dan melakukan Hacking sampai saat ini belum tertampung dalam peraturan perundang – undangan yg ada , sedangkan perbuatan –

perbuatan tsb sudah dirasakan sebagai suatu perbuatan yang merugikan Masyarakat.

2. Antisipasi teknologi, yaitu upaya – upaya memperkecil kerawanan kejahatan. Dari segi penggunaan teknologi canggih serta perangkat – perangkatnya seperti Komputer, Internet dll. Antisipasi demikian mengharuskan kita mencermati perkembangan teknologi dan kerawanannya.

Dari berbagai kasus pembobolan Bank yang ditangani Polri dapat disimpulkan bahwa pengamanan terhadap Syestem Komputer haruslah mencakup sekurang – kurangnya 3 ( tiga ) hal yaitu :

a. Architecture and planning

Komponen arcitecture and Planning memerlukan bentuk pengamanan mengguasai semua aspek dari perencanaan fasilitas yang akan diberikan komputer dan Infrastrukturnya yang terkait. Pengamanan harus mencakup tempat dimana komputer akan dipasang, artinya tiap – tiap penempatan komputer harus tercatat dan terdokumentasi .

b. Manegement Of Security.

Disamping itu, perlu disusun HTCK ( Hubungan tata cara kerja ) dari masing masing pengguna yang mengatur lingkup tugas, tanggung jawab dan kewenangan dari masing – masing personil pengguna. Dengan demikian akan memudahkan system pengawasan dan pengamanan guna menghindari kemungkinan terjadinya penyalahgunaan wewenang oleh orang dalam atau para pelaku kejahatan lainnya.

c. Security teknologi

Perlu adanya suatu system pengamanan yang Menggunakan dan memerlukan peralatan pengamanan ( Scurity Devices ) yang tepat, dengan menggunakan teknologi yang cangih berupa system alarm , Nation Detector, Closed Circuit Television, Sistim pencegahan kebakaran dan penanggulanngannya. Demikian pula upaya – upaya untuk mencegah dan menyelidiki kasus pencurian, pemalsuan, penggelapan, sabotase dll.

3. Antisipasi sumber daya manusia yaitu menyiapkan manusia – manusia yang mengawaki peralatan – peralatan dengan teknologi canggih tsb, agar mempunyai keahlian dan ketrampilan yang bersih, jujur dan berwibawa. Perlu disadari bahwa sebaik apapun peraturan / perundang – undangan dan teknologi yang digunakan namun tetap akan ditentukan oleh factor manusia yang mengemban misi tsb ( The Man Behind The Gun ).

Disamping antisipasi tersebut, maka yang tidak kalah pentingnya bagi upaya penanggulangan adalah kerjasama yang baik antara masyarakat yang terlibat pada kegiatan dan perencanaan kemananan perusahaan ( Office Scurity ), Pemerintah, Pengacara, Kepolisian, Kejaksaan dan bagi siapa saja yang telah memasuki Cyber Space atau perusahaan E – COMMERCE.

Dari uraian tersebut diatas,maka untuk mampu Menganti

sipasi dan menanggulangi ancaman Cyber Crime tsb. adalah sbb :

1. Aspek Perundang – undangan yang masih belum mampu mengakomodir segala permasalahan / pelanggaran dalam Cyber Crime hal ini memerlukan penyempurnaan dengan membuat undang – undang baru yang mampu mengikuti dinamika masyarakat serta perkembangan teknologi.

2. Aspek perkembangan teknologi yang sudah sangat menglobal, sehingga penyebaran informasinya tidak mengenal batas waktu tempat dan ruang. dalam sekejap arus informasi dunia akan bisa masuk keseluruh wilayah negara, sehingga dimensi masalah Cyber Crime akan mencakup antar wilayah, Negara yang sangat sulit untuk di deteksi, sehingga perlu adanya teknologi canggih yang dapat mengontrol secara minimal arus informasi serta perkembangannya.

3. Sumber daya manusia yang masih sangat terbatas akan menjadikan kendala didalam mengawaki teknologi modern yang memerlukan sumberdaya Manusia dengan tingkat Intelegensi tinggi. Polri sebagai salah satu komponen dalam Criminal juctice system (CJS) dengan kemandiriannya yang telah berada langsung dibawah Presiden mendapatkan peluang untuk dapat menata dan mengembangkan organisasi Polri baik dari aspek SDM, Profesionalisme serta Penguasaan sarana / prasarana teknologi canggih (Hitech) sehingga diharapkan akan mampu mengantisipasi dan menangulangi Cyber Crime secara lebih efektif.

Namun demikian pada operasionalisasinya dibidang preventif tentu saja Polri juga sangat membutuhkan adanya dukungan dan partisipasi masyarakat dengan adanya suatu system informasi security (SIS) yang mampu mendeteksi secara dini (Early warning) pada saat terjadinya Cyber crime yang terpadu dengan system informasi Kepolisian dan system informasi yang ada pada masing-masing industri/perusahaan

INSTITUT MANAJEMEN TELKOM


Siapa sih yang ngga tahu Telkom?? Sebagian besar masyarakat Indonesia kenal Telkom . Telkom tidak lain adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Namanya telah menyebar ke setiap pelosok negeri ini ,juga jaringannya. Selain menonjol di bidang telekomunikasi, Telkom juga menonjol di bidang pendidikan. Di bidang ini Telkom mempunyai empat lembaga pendidikan , yaitu ITT (Institut Teknologi Telkom), IMT (Institut Manajemen Telkom) , NTC Telkom dan Politeknik Telkom. Keempatnya mempunyai bidang yang berbeda. Dan dari ketiga lembaga pendidikan tersebut, saya memilih melanjutkan pendidikan di Institut Manajemen Telkom. Di IMT ini pendidikan yang dijalankan lebih berbasis manajemen.

IMT sebenarnya telah berdiri sejak 23 Mei 1990 denga nama MBA(Master in Business Administrator) sebagai sekolah pascasarjana (graduate school) ,setelah itu berubah nama menjadi STMB(Sekolah Tinggi manajemen Bandung) pada tahun 1993 ,dengan membuka jurusan MBTI Strata 1. Tapi pada tahun 2005 Sekolah Tinggi Manajemen Bandung mengubah namanya lagi menjadi Sekolah Tinggi Manjemen Bisnis ,dan akhirnya pada bulan Juli 2008 kemarin STMB berevolusi menjadi IMT. Saat launching nama barunya ,IMT membuka empat jurusan pada program studi S1-nya,yaitu Ilmu Komunikasi, Administrasi Niaga, Akuntansi, Desain Komunikasi Visual, dan satu jurusan pada D3-nya, Manajemen Pemasaran .Walaupun jurusan ini telah lazim di berbagai universitas di Indonesia, tapi ada keistimewaan tersendiri . Jadi setiap jurusan di IMT lebih menitik beratkan pada bidang telekomunikasi dan informasi. Hal inilah yang membuat IMT lebih dicari oleh para calon mahasiswa, termasuk saya .

Dengan jurusan yang bertambah tersebut, maka mahasiswa yang direkrut juga bertambah. Dengan pertambahan yang drastis ini, tentu kelas yang diperlukan bertambah . Maka dari IMT “membagi “ keduanya yang terletak dirinya menjadi dua, dengan kampus pusatnya yang berada di kawasan gegerkalong, dan kampus II yang terletak si kawasan Suci. Kampus I ini diperuntukkan khusus untuk mahasiswa MBTI ,karena mahasiswa MBTI lah yang paling banyak. Dan kampus II diperuntukkan untuk mahasiswa jurusan lain selain MBTI.

Dengan fasilitas yang cukup memadai ,membuat mahasiswa cukup nyaman untuk beraktifitas di kampus. Memang ada beberapa hal yang belum disediakan atau kurang lengkap,tetapi dari pihak kampus sudah berencana akan melengkapi semaksimal mungkin. Selain fasilitas, tenaga pengajar yang disediakan juga sudah dipastikan sangat handal, karena kurang lebih 90% tenaga pengajar lulusan magister. Jadi kelayakan IMT tidak perlu diragukan lagi, walaupun jurusan-jurusan barunya belum terakreditasi.

Untuk menjadi mahasiswa di institut ini tidak gampang.Ada beberapa jalur seleksi untuk para calon mahasiswa yang ingin masuk IMT ini. Pada waktu saya ingin mengikuti jalur seleksi masuk IMT, saya mengikuti jalur JPPAN. Syaratnya harus melampirkan beberapa surat kelulusan. Selain jalur JPPAN ada jalur tes tulisan dan jalur tes ini dijalankan selama dua kali. Dan dari 9000 calon mahasiswa yang mengikuti seleksi, hanya 1200 orang yang lolos seleksi.

Setelah lolos seleksi, calon mahasiswa wajib mendaftar kembali dan mengikuti orientasi. Pada masa saya diorientasi, tema yang diambil adalah LEAD (Learning Elaborate Attitude Decisiveness) dengan motto Spirit of Change!!. Kegiatan orientasi mahasiswa baru ini sangat bermanfaat bagi saya, karena di sini kita diajarkan dan dilatih untuk disiplin. Pelatihan yang ketat dan tepat oleh kakak-kakak tatib , PK serta divisi-divisi yang meramaikan acara membuat kegiatan orientasi ini berjalan lancar dan penuh semangat. Dan pada hari ketiga yang merupakan hari terakhir di tutup dengan acara api unggun yang berakhir khidmat dan berkesan.

Dengan berakhirnya masa orientasi, maka mulailah kegiatan belajar mengajar. Dengan jadwal yang telah diatur para mahasiswa wajib mengikutinya dengan disiplin. Disini kehadiran adalah salah satu hal yang mempengaruhi kelulusan, karena jika seorang mahasiswa tidak hadir di kelas lebih dari tiga kali, dia tidak diperkenankan ikut ujian. Selain di bidang akademik, mahasiswa juga dituntut aktif di bidang non-akademik. Dan nyatanya telah banyak UKM yang berdiri di IMT seperti HIMA(Himpunan Mahasiswa) ,Gamus(Keluarga Muslim), HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia IMT), PSM(Paduan Suara Mahasiswa), Perimatrik, Basket dan Bola.